Peristiwanya adalah sore hari di bulan Ramadhan sekitar tahun 1967. Sore hari itu Abah mengendarai sepeda di Jl. Dago menuju pulang. Tiba-tiba itulah yang datang seperti yang tertulis pada lagu “Detik Hidup”.
Detik-detik berlalu dalam hidup ini
Perlahan tapi pasti menuju mati
Kerap datang rasa takut menyusup di hati
Takut hidup ini terisi oleh sia-sia
Pada hening dan sepi aku bertanya
Dengan apa kuisi detikku ini?
Tuhan kemana kami setelah ini?
Adakah Engkau dengar do’aku ini?
by Mohamad Sobary
SAMPAI hari ini, kelihatannya belum ada suatu karya besar mengenai orang besar yang bisa melebihi kebesaran orang besar itu sendir[...] Read the rest »
2 Comments at "ide"
Peristiwanya adalah sore hari di bulan Ramadhan sekitar tahun 1967. Sore hari itu Abah mengendarai sepeda di Jl. Dago menuju pulang. Tiba-tiba itulah yang datang seperti yang tertulis pada lagu “Detik Hidup”.
Detik-detik berlalu dalam hidup ini
Perlahan tapi pasti menuju mati
Kerap datang rasa takut menyusup di hati
Takut hidup ini terisi oleh sia-sia
Pada hening dan sepi aku bertanya
Dengan apa kuisi detikku ini?
Tuhan kemana kami setelah ini?
Adakah Engkau dengar do’aku ini?
Mantep bah ..
Comment Now!